“Pernah Gagal Total, Kini Jadi Inspirasi Nasional! Siapa Sangka Sosok Ini Eks PMI Korea.

Boris Syaifullah: Dari Pekerja Migran di Korea Selatan Menjadi Pengusaha Sukses di Indonesia

Boris Syaifullah, seorang mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan, telah membuktikan bahwa pengalaman kerja di luar negeri dapat menjadi modal berharga untuk membangun bisnis di tanah air. Selama 14 tahun bekerja di Korea Selatan, Boris mengadopsi etos kerja yang meliputi totalitas, disiplin, kreativitas, inovasi, kerja cepat, nasionalisme, solidaritas, dan kejujuran. Nilai-nilai ini kemudian ia terapkan dalam membangun perusahaannya di Indonesia.

Perjalanan Karier di Korea Selatan

Boris memulai kariernya di Korea Selatan pada tahun 1998 melalui program PMI. Meskipun hanya berbekal ijazah SMP, ia berhasil bertahan dan berkembang di lingkungan kerja yang kompetitif. Pada tahun 2002, ia mendapat kesempatan bekerja di Miztek.Co.Ltd, sebuah perusahaan kabel serat optik. Keberaniannya dalam mengambil inisiatif, seperti membongkar mesin yang bermasalah, justru membawanya pada promosi sebagai supervisor di hari pertama kerja. Perusahaan tersebut kemudian menyekolahkannya selama enam bulan, dan ia pun menjabat sebagai General Manager, posisi yang jarang diberikan kepada tenaga asing di Korea Selatan.

Kembali ke Indonesia dan Mendirikan Usaha

Setelah kembali ke Indonesia, Boris mencoba membuka cabang usaha Miztek.Co.Ltd di Surabaya pada tahun 2001 dengan investasi sebesar Rp1,5 miliar. Namun, proyek tersebut mengalami kegagalan, dan Boris harus menanggung kerugian besar. Meskipun demikian, ia tidak menyerah dan terus berusaha membangun bisnisnya sendiri. Pada tahun 2015, Boris mendirikan PT BorSya Cipta Communica (BCC), sebuah perusahaan yang menggabungkan nilai-nilai kerja Korea dengan budaya ketimuran Indonesia.

Nilai-Nilai yang Diterapkan

Dalam membangun BCC, Boris mengedepankan nilai-nilai yang ia pelajari selama bekerja di Korea Selatan. Ia percaya bahwa kombinasi antara etos kerja Korea dan keramahan budaya Indonesia dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis. Boris juga menekankan pentingnya kejujuran, solidaritas, dan nasionalisme dalam menjalankan bisnis.

Kisah Boris Syaifullah menjadi inspirasi bagi banyak mantan PMI lainnya untuk memanfaatkan pengalaman kerja di luar negeri sebagai modal membangun usaha di Indonesia. Dengan tekad dan kerja keras, Boris berhasil mengubah tantangan menjadi peluang dan membuktikan bahwa mantan PMI dapat berkontribusi besar bagi perekonomian nasional.

*Sumber: Pikiran Rakyat*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *