
Setelah menjalani masa kerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan, Didi Kusnadi, warga Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, berhasil membangun usaha busana muslim yang sukses di tanah air. Pengalaman dan keterampilan yang diperolehnya selama bekerja di luar negeri menjadi modal utama dalam merintis bisnis yang kini dikenal dengan nama “Mawar Fashion”.
Perjalanan Karier di Korea Selatan
Pada awalnya, Didi berangkat ke Korea Selatan dengan harapan bekerja di pabrik yang menawarkan gaji tinggi. Namun, kenyataan berkata lain; ia ditempatkan di sebuah perusahaan pertanian di daerah pegunungan Osan Dong Tan Myeon dengan gaji sekitar Rp7,5 juta per bulan. Meskipun demikian, Didi mampu menabung sekitar Rp5 juta setiap bulan. Keterbatasan akses transportasi mendorongnya untuk belajar berbelanja secara online, yang kemudian menjadi bekal penting dalam usahanya di masa depan.
Setelah beberapa waktu, Didi memutuskan untuk pindah ke sektor industri dan bekerja di pabrik Kunwha, subkontraktor dari Volvo Car Corp di Kota Changwon. Di sana, ia memperoleh pelatihan mengoperasikan alat-alat pabrik dan aktif dalam komunitas TKI, yang memberinya banyak pengalaman berharga, termasuk dalam hal transaksi digital dan e-commerce.
Merintis Usaha di Tanah Air
Pada tahun 2014, Didi kembali ke Indonesia dan mencoba berbagai usaha, termasuk depot air mineral dan lembaga pelatihan bahasa Korea. Namun, kedua usaha tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Melihat potensi pasar busana muslim anak, terutama baju koko anak, Didi bersama istrinya mulai fokus menjual produk tersebut secara online. Dengan modal awal Rp2 juta, mereka berhasil mengembangkan usaha hingga memperoleh keuntungan yang signifikan.
Melalui platform marketplace seperti Shopee, Mawar Fashion kini menawarkan berbagai kategori busana muslim, termasuk untuk anak-anak dan dewasa, dengan harga berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp220 ribu. Pada bulan Ramadan, penjualan mereka bisa mencapai 900 hingga 1.600 paket per hari, dengan total penjualan tahunan sekitar 50.000 hingga 60.000 paket.
Inspirasi bagi Pekerja Migran
Kisah sukses Didi Kusnadi menjadi inspirasi bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) lainnya. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan waktu di luar negeri untuk belajar keterampilan baru dan bergabung dengan komunitas positif yang dapat membantu pengembangan diri. Didi berharap keberhasilan Mawar Fashion tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarganya, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan mendorong lebih banyak PMI untuk berwirausaha setelah kembali ke tanah air.
*Sumber: Liputan6.com*